Peristiwa Yang Membuat Saya Berhenti dari Minuman Beralkohol

Assalamu alaikum wr. wb.
Numpang cerita lagee Njih Mbaah,, kalo sebelumnya tentang Peristiwa yang membuat Saya hobi Helm Full face (klik tautan ini) Dan Ngerjain Pak Polantas (Klik juga Mbah) sekarang tentang Peristiwa yang membuat saya Thobaat dari Minuman ber_Alkohol..

Terlahir dan besar di daerah yang bertetangga dengan Desa Bekonang – Sukoharjo yang sudah Terkenal dengan Produksen Minuman Berakohol bernama Ciu,, Membuat Saya sudah akrab dengan minuman Haram ini sejak maseh di bangku Sekolah Dasar.. Karena di Samping mudah mendapatkan Minuman Berkadar alkohol tinggi ini juga Minuman Ciu sudah menjadi minuman yang wajar ada saat Nongkrong apalagi ada Perjamuan atau Pesta Rakyat,, sudah Pasti Ciu adalah minuman yang wajib ada dan sudah pasti tersedia dalam jumlah yang fantastis.. #waktu itu Mbah(sekarang_gatau)

Dan Ketika Saya pergi merantau ke Sumatra,, Sayapun di terima bekerja di sebuah perusahaan Industri perkebunan yang Lokasi Kerjanya Jauh dari Keramaian dan Pemukiman Penduduk.. Hal tersebut semakin membuat Saya intim berkawan dengan Minuman yang berkadar Alkohol,, apalagi masa masa ketika Merindukan Keluarga ataupun Seseorang yang tertinggal jauh di seberang sanaah.. #ciyeeeee

*foto jaman jahiliyah Mbah..

Hingga suatu ketika di akhir tahun 2000,, di mana Gigi geraham kiri bawah saya yang memang sudah berlubang ‘kumat / angot’ terasa sakiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttttttt… Sudah kesana – kemari berobat dan minum obat apapun nama serta merknya,, bahkan pernah saya kumur2 pake etanol 95% yang minta dari laboratorium yang membuat mulut serta kerongkongan terasa melepuh kebakar (Puanaaaaas_banged_ndees) namun rasa berdenyut – denyut di gigi hingga sampe Ke Ubun – ubun tidak Juga Hilang.. Dan setelah 5 hari berlalu namun sakit gigi Saya belum juga reda,, maka terbesitlah niat untuk mencabut gigi sumber rasa sakit Tersebut..

Setelah ke Rumah sakit Umun di kota Bungo dan dokternya hanya memberi Resep obat serta menolak mencabut gigi sumber Rasa sakit,, Sayapun urung menebus resep dokter dan Pergi ke Tukang Gigi agar di eksekusi paksa..

Namun Masalah tidak selesai begitu saja walo Tukang Gigi yang saya kunjungi (Di jalan 15 Unit 3 Rimbo Bujang) Bersedia mencabut gigi Saya dengan Syarat Saya harus makan dulu (biar gak pinsan_katanya),, Karena setelah Meskipun sudak 7x suntik berisi bius di injeksikan Namun Gigi saya maseh Terasa sakit dan Ngilu saat di goyang pake Tang penjepit gigi.. Tukang Giginya Berkata selama bertahun tahun buka Praktek dan sudah ratusan gigi di cabutnya Baru Sayalah Orangnya yang Maseh merasakan sakit meski sudah 7x obat bius di injeksikan di area yg sama dengan dosis penuh,, Sebelumnya Orang paling kuat hanya bertahan 3x suntik dengan dosis penuh..
Makanya Bapak Tukang giginya memberikan Opsi Pembatalan eksekusi atau di Lanjutkan Eksekusi Tanpa menambahkan (menyuntikkan) lagi Obat Bius dan Dengan segala Resiko menjadi tanggung jawab Saya Sendiri,, Meski semula Mas (Sodara) Saya yang mengantarkan Menyarankan agar membatalkan Eksekusi Cabut giginya namun Akhirnya memberikan sinyal lanjut setelah mendengan Pendapat Saya sudah terlanjur Sakitnya gak Ketulungan saat jarum suntik menembus gigi yang berlubang hingga masuk Ke dalam gusi secara BerTubi – Tubi masak Batal di Cabut / eksekusi..??! #Rasane_Setengah_Modyaaaar_Mbaaaaaahhh.. 👿
Dan Malangnya Mbah,, Penderitaan Saya TIDAK CUKUP sampai di situ sajaah.. Karena Normalnya akar gigi Geraham ada 2 dan lurus lancip kebawah,, Sedang Akar gigi geraham Saya yang di eksekusi ternyata berbentuk MENYILANG Mbaah.. Dan Akibat dari bentuk yang tidak lazim Tersebut dibutuhkan waktu yang lama dan Tenaga EKSTRA untuk mencabutnya,, Dan itu merupakan Penderitaan Paling DASSYAAAAT yang pernah saya Rasakan serta Tak akan Pernah TERLUPAKAN dalam hidup Saya Mbaah.. #huhuhu Hingga Akhirnya gigi berlobang itupun berhasel di Cabut dengan Meninggalkan Bekas luka menganga dan gusi yang koyak- koyak (nyaris hancur) karena di belah akar gigi yang menyilang serta rasa sakit yang tak dapat saya lukiskan dengan Kata kata Mbah,, dan sialnya lagi kenapa saya tidak Pingsan saja ya saat ituu…

Dan Akibat dari peristiwa itulah Saya tobat dan berjanji pada diri sendiri Untuk tidak lagi – lagi meminum minuman BerAlkohol jenis apapun,, Apalagi mengingat pergaulan Saya waktu itu yang dekat dengan kehidupan Malam di wilayah Propinsi Jambi.. Sudah bukan rahasia lagi kalo Kami (Budak Jambi) tidak pernah lepas dari yang namanya ‘Tujah’ (sejenis pisau belati) dan kebanyakan Tujah – Tujah yang biasa kami bawa (kala itu) sudah di modifikasi bergerigi dan berpengait sehingga setelah di tusukkan akan sangat sulit dicabut / lepaskan kembali,, Dari itulah yang terbayang dalam pikiran saya Bagaimana kalo Sampe saya keno ‘Tujah’ sementara tubuh saya tidak mempan obat bius.. Tak terbayang rasa nya di Operasi untuk mengeluar Pisau Tujah dari perut ato bagian tubuh lainnya tanpa penawar dan dalam keadaan Sadar,, maseh mendingan kalo pingsan ato malah Tewas sekalian tho Mbah..:-P

Dan mamfaat lain dari Peristiwa diatas,, Saya jadi terbiasa menggosok gigi di malam hari menjelang tidur Mbah apalagi sekarang sering ngopi,, Hehehe.. 😀

Semoga ada mamfaatnya bagi yang baca,, dan kalo dirasa nyampah monggo abaikan sajaa..
Wassalamualaikum wr. Wb.

~ oleh Hourex150L pada Februari 7, 2016.