Iseng Ngerjain Pak Polantas..


Assalamu alaikum Wr. Wb. Mbah Mbah Semuwah..
Mumpung sedang teringat kalo pernah bikin Blog,, sekalian Up date Blog nya agar tidak di garuk Mbah gugel..
Sebelumnya Saya Mohon Maaf yang sebesar – besarnya bila mana ada Pihak – Pihak yang merasa di rugikan dengan cerita saya ini Nantinya.. Jujur tidak ada sedikitpun niat untuk melecehkan pihak ataupun instansi apapun,, karenanya cerita ini Saya Share agar dapat menjadi pembelajaran bagi kita semuwah ya Mbah..

Cerita ini Saya alami ketika sekitar tahun 2003 silam,, waktu itu sekitaran jam 10 wib pagi Seorang saudara mengabarkan kepada Saya Melalui telepon kantor bahwa ada keluarga Yang dibawa ke Rumah Sakit di wilayah Kota Bungo (Propinsi Jambi).. Saat itu Saya kerja di wilayah Koto Baru (Propinsi Sum-Bar),, Sayapun segera izin untuk menjenguk Keluarga yang sakit ke RSU Bungo (Rimbo tengah).. nah di perjalanan menjelang kota Bungo tepatnya di sekitar simpang PMU terdapat sebuah Razia kendaraan bermotor Oleh Pak Polantas,, Tapi karena Saya adalah Bikers Sejati yang selalu taat berlalu-lintas baik diri dan kendaraan ya Bukanlah Masalah klo ada Razia.. Dan benar saja Mbah,, Dengan PD_nya Saya memasuki area Razia sedang banyak pengendara lain berhenti puluhan meter menjelang Razia di gelar..
Danau Singkarak '10
Dan akhirnya Sayapun diberhentikan Pak Polantas,, karena surat-surat lengkap dan kendaraan juga lengkap (spion- sein – lampu dll) peralatan safety riding juga memadai seperti sepatu safety boot, jaket, helm full face, sarung tangan dll makanya Saya di persilahkan melanjutkan Perjalanan kembali.. Namun Ada yang janggal dan membuat Saya merasa kurang Nyaman.. yaitu ketika Saya diberhentikan dan diperiksa / di tanya dari mana mau kemana dan basa yang basi lainya,, Saya melihat 2 kendaraan yang dengan bebasnya melewati Razia tanpa di berhentikan dan di periksa sama sekali.. Padahal secara kasat mata jelas jelas ke-2 kendaraan tersebut tidak layak jalan di Jalaan raya,, baik kondisi Motornya maupun pengendaraa nya.. kendaraan pertama pretelan cuma rangka – mesin dan jok dan ridernya tanpa helm dan telanjang dada, sedang kendaraan kedua berboncengan (seperti suami – istri) dan hanya ridernya yang pake helm itupun cuma helm bathok (helm yang maseh kelihatan telinganya) serta kendaraannya tanpa spion dan plat nomer..

Singkat cerita Sayapun menceritakan perihal Razia tersebut saat sudah sampai di Rumah sakit kepada beberapa saudara saudara yang sudah duluan menjenguk di sana,, dan dari perbincangan kami tersebut di dapat kesimpulan kenapa Saya yang Kondisi Motor sudah tertib (spion standar dan sein) dan Rider juga sudah Tertib (Helm Full Face, Jaket kulit, Sarung tangan kulit, Spatu safety boot kulit) Namun Masih juga di Berhentikan / Di STOP adalah karena dari Plat Nomor kendaraan Motor Saya berasal dari luar Kota Bungo dan lebih Tepatnya berasal dari daerah Rimbo Bujang (Tebo) yang memang biasa di cari-cari kesalahanya Oleh Oknum Polantas Kota Bungo..

Tak lama kemudian Mas (Abang) Saya meminta Saya untuk Pulang ke Rimbo Bujang untuk mengambil beberapa keperluan dengan Keponakan Saya,, Dan di karenakan Pengalaman Razia sebelumnya Maka Timbullah NIAT ISENG Saya untuk ‘Ngerjain Polantas’ kalo seandainya nanti di Berhentikan lagi saat Razia.. Dan Akhirnya Pucuk diCinta Ulampun Tiba,, Kamipun di Berhentikan Dia area Razia yang sama saat Saya Berangkat tadi.. Setelah basa basi Pak polantaspun menanyakan dan meminta Surat kendaraan (Stnk) dan Sim Saya,, setelah menyerahkan Sim C Sayapun Kebingungan dan Cemas (pura pura doang) karena sudah buka dompet berkali kali dan periksa semua saku namun tidak menemukan STNk kendaraan Saya.. Akhirnya Pak Polantas pun ‘menawarkan’ Tilang karena Saya dianggap tidak dapat menunjukkan stnk saat di Razia,, Namun Saya Merengek – rengek Minta Damai (akting doang Mbah)kepada pak Polantasnya.. Semula Pak polantas memang menolak ‘Berdamai’ dan menyuruh Saya menemui KOmandannya langsung kalo mau ‘Minta Tolong’ namun dengan Gigihnya Saya Membujuknya agar mau melepaskan Saya dengan Damai,, Dan betulah kiranya Akhirnya kamipun bernegosiasi yang semula Pak Polantasnya meminta ‘uang titip sidangnya’ Rp 50.000 sampai’DEAL’ Saya tawar Rp.20.000 saja karena Saya beralibi saat berangkat tadi sudah diberhentikan / di periksa dan lolos karena surat- surat lengkap namun entah kenapa sekarang stnk Saya tidak ada yang mungkin ‘Ketlisut’ atau ketinggalan di rumah sakit Pak (pembelaan Saya doang).. Daan ketuka Saya membuka Dompet untuk mengambil Uang pecahan 20an sambil memberikan kode kepada Boncenger (Keponakan) Saya,, Maka saat Uang pecahan 20 sudah di tangan Saya sesuai rencana da skenario sebelumnya Keponakan Sayapun mengeluarkan STNK sambil bilang “Maaf pak ini rupanya stnknya lupa saya kantongi”..

Dan saat itulah Saya Melihat Wajah Pak polantas yang semula tegas dan agak berseri Berubah Merah – Masam seolah ingin Marah namun Gimanaaaa gituuuh,, 😀 Dan Sayapun cuma bisa bilaang “Maaf Pak Saya betul- betul lupa tadi” ….

Nah Begitulah cara Saya dulu Ngerjain Pak Polantas,, dan Kembali bukan maksud ingin menyinggung siapapun.. Dan Mohon Maaf atas ke Isengan Saya tempo duluu apa bila ada yang tidak Berkenan..

Mungkin Beginilah lebih kurangnya Penampakan Saya dan kendaraan yg saya pakai di tahun itu Mbah..
DSC00990-crop

Semoga ada mamfaatnya bagi kita semua,, Maaf semua ini hanyalah ‘Masalalu’ lho Mbah..

~ oleh Hourex150L pada Februari 2, 2016.

13 Tanggapan to “Iseng Ngerjain Pak Polantas..”

  1. wkwkwkwk… sayah juga pernah pas sma…

  2. 😀 bocah ndablek iki reek namine”….
    Sukses misine ..

  3. Hehehe…… Lek jaman saiki ojo oom…… Iso keno percobaan penyuapan …….. Ayahab lek saiki’ne…….

  4. Comeback ngeblog lagi dong Mbah, biar rame 😀

  5. […] kalo sebelumnya tentang Peristiwa yang membuat Saya hobi Helm Full face (klik tautan ini) Dan Ngerjain Pak Polantas (Klik juga Mbah) sekarang tentang Peristiwa yang membuat saya Thobaat dari Minuman […]

  6. Terlalu…

  7. cerita yang menarik mas…wah dari daerah rimbo bujang ya mas.. salam kenal mas….

  8. Wah wong jambi jugo rupo nyo..salam kenal bang

Tinggalkan komentar