Sistem AHO = Safety..?? = HOAAXX..!!
Hallo Mas Bro -Diajeng Bikeris Indonesia Tercinta,, Sori kalo judul diatas di rasa kurang sependapat dengan Sampeyan Semua..
Kalo menurut Saya Pribadi Penerapan Sistem baru Automatic Head light On (AHO) Oleh Para ATPM merupakan AKAL-AKALAN Saja,, dengan Dalih penerapan Undang-Undang nomor 2 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan (UULLAJ) pasal 107 ayat (2) :
– Pengemudi sepeda Motor selain mematuhi ketentuan yang di maksud pada ayat (1) wajib MENYALAKAN lampu utama pada SIANG hari
Sedang kan TUJUAN utama dari Peraturan dalam UULLAJ adalah AGAR PENGGUNA JALAN LAIN LEBIH MEWASPADAI KEBERADAAN KITA /DAPAT TERLIHAT PENGENDARA LAIN,, lalu Bagaimana apa Bila Motor Ber AHO ini digunakan di daerah Terpencil luar pulau Jawa lagi..??
Kira-kira SIAPAKAH yang dapat MELIHAT keberadaan KITA saat berkendara di Hutan atau sekedar Ke Sawah melalui jalan setapak…!!!!??? APAKAH TIDAK MUBAZIR menyalakan LAMPU UTAMA Saat Memanasi Mesin di pagi Hari..!!??
Aya Aya Wae Ni Para ATPM yang Belomba-lomba membuang Sakelar Lampu Utama pada Produk Mereka,, Produk Mereka kan Nantinya Bakalan di Pasarkan Keseluruh Penjuru Tanah air yang tidak semuanya Menggunakanya di jalan Umum..
“Pengendara lain MANA yang akan Melihat kita kalo kita tidak di Jalan Umum” 😀 😀 Konyol Mas.. 👿
Kalo Beralasan demi KeAmanan & Keselamatan Sudah Barang Tentu Saya Sangat “MenyetuJui” Peraturan dalam UULLAJ pasal 107 (2) diatas tentang MENYALAKAN Lampu Utama pada siang hari sebagaimana Pemberlakuan wajib Helm ber SNI,,Tapi Saya “Tidak Setuju” Dengan Sistem AHO yang AKAN di terapkan Oleh Para ATPM..
*Ibarat untuk menjahit luka di telapak kaki DOKTER menggunakan BIUS TOTAL..
Menurut Saya Bukannya “Semata” ingin Mendukung Peraturan dalam UULLAJ pasal 107 (2) dalam pencanangan sistem AHO oleh para ATPM,, Melainkan karena Dorongan Unsur bisnis sangat Berperan dalam hal Ini..
Bagi Kang Mas Bro- Diajeng Yang Punya Pendapat lain Tentang AHO ini silahkan Berkomentar demi kemajuan BIKERis semua dan Konsumen pada Umumnya..
Tetep KIP BRadehuuD en PISS aja laa..
PERTAMAXX
SETUJU, menurut ane juga gitu
nanared said this on Juli 29, 2011 pada 10:54 am |
hahaha, bayangin aja Bro.. Manasi Mesin saja hidup lampu, riding di sawah hidup lampu.. Dsb.. Konyol gak tuu..tuu..
Hourex150L said this on Juli 29, 2011 pada 11:31 am |
Klo saya lebih suka tetep ada saklar lampunya masbro, tapi ngga usah pake yang “off” (paling rendah lampu kecil aja). Jadi AHOnya tetep dapet, tapi bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Klo jalan raya tentu wajib lampu gede, klo masuk gang kan bisa diganti ke lampu kecil biar ngga diamuk warga.
Angga said this on Juli 29, 2011 pada 10:55 am |
siippss…
Hourex150L said this on Juli 29, 2011 pada 11:35 am |
Kalau di pedalaman Helem juga ga usah dipakai … ga penting… 😀
tigerpiceks said this on Juli 29, 2011 pada 10:59 am |
hahaha, spion -reting juga ora kanggo Mas..
Hourex150L said this on Juli 29, 2011 pada 11:40 am |
sebenernya pake lampu senja di siang hari aja cukup lah.. 😆
babad150f said this on Juli 29, 2011 pada 11:03 am |
yaaa bagi Saya Pribadi Pembodohan ehh PemBOROSAAN Mas Broo, bolham,aki, kabel bodi,kaca headlamp, reflektor dsb.. Xixixiixiii..
Hourex150L said this on Juli 29, 2011 pada 11:43 am |
menjadi dilema juga mas bro.
dimana dijalan, para “POLKIS” suka cari gara2/salah.
Lampu utama tidak nyala di tilang, lampu kecil/senya yg nyala tapi lampu utama-nya tidak kena tilang juga.
mungkin sebaiknya ada fitur tambahan saklar kecil yang menijinkan AHO aktif atau tidak
chinchien said this on Juli 29, 2011 pada 11:58 am |
lama-lama pasti kita terbiasa juga menyalakan lampu utama siang hari,, walo tanpa AHO Mas..
Hourex150L said this on Juli 29, 2011 pada 2:14 pm |
mAHO ke laut aje. . . . . gak setuju AHO, , , ,DRL okelah
B M W ♣ said this on Juli 29, 2011 pada 12:04 pm |
Cocox Mas,, IBARAT biar gak lupa bawa STNK saat riding, STNKnya di pake kalungan terus kemana-mana,, tidur-ke wc kalungan stnk terus.. 😀 😀 ..
Hourex150L said this on Juli 29, 2011 pada 2:21 pm |
Intine mas ben dibilang sistem transportasi kita sudah stara dengan eropa…padahal?
dnugros said this on Juli 29, 2011 pada 12:18 pm |
hahaha, gak nyadar apa yaa kalo IKLIM kita berBEDA dengan Eropah.. 😀 😀 ..
Hourex150L said this on Juli 29, 2011 pada 2:25 pm |
Salken mas bro
Setuju mas bro, gak nyadar mereka. Padahal seluruh dunia lagi kampanye pemanasan global. Lha ini malah mau manasin global, gimana toh??? Kan Indonesia motornya bejibun, klo dinyalain semua lampunya malah jadi pemanasan global
eantrick said this on Agustus 1, 2011 pada 8:57 am
Salken juga Mas Bro,, Tulnget setujuh karo Sampeyan Mas Bro..
Hourex150L said this on Agustus 1, 2011 pada 10:21 am
boros pertamaxe
ipanase said this on Juli 29, 2011 pada 12:39 pm |
Plus bolham- aki -kaca headlamp – reflektor – Kabel Bodi Dsb.. 👿
Hourex150L said this on Juli 29, 2011 pada 2:31 pm |
komplete, pas awan murUP trus, pas wengi malah mati, pedot
ipanase said this on Juli 29, 2011 pada 3:54 pm
hahaha,, siap-siap bayaran nuuww.. 😀
Hourex150L said this on Juli 29, 2011 pada 5:51 pm
yaaaaaaaah
tapi bagaimana
semua pabrikan sekarang Masang AHO = MAHO semuanya
terabru ya NEw Blade itu
Maskur said this on Juli 29, 2011 pada 1:49 pm |
itu lah Pakdhe,, ATPM pada Kemaruk keknya..
*menggunakan Moment penerapan UULLAJ 👿
Hourex150L said this on Juli 29, 2011 pada 3:29 pm |
ya dicopot aja mas lampune klo mau masuk hutan….hihi…
warwer said this on Juli 29, 2011 pada 1:53 pm |
setuju Mas,, Intinya AHO gak Efektif Dong..
Hourex150L said this on Juli 29, 2011 pada 2:37 pm |
Pake motor yg dirancang khusus masuk hutan aja…
dara said this on Juli 29, 2011 pada 2:11 pm |
klo Motor yg di rancang khusus ke hutan juga di pasangi AHO sama Pbrikan ATPMnya hayyooo..??!!
Hourex150L said this on Juli 29, 2011 pada 2:40 pm |
seng ndilok genderuwo
srigala said this on Juli 29, 2011 pada 2:49 pm |
hahaha, Mungkin Mereka (ATPM) lupa bahwa INDONESIA bukan cm di jakarta & kota-kota Besar lainya Saja,, tapi dari sabang sampai merokee..
Hourex150L said this on Juli 29, 2011 pada 3:31 pm |
wah ninjax om horex assololey bgd….
tuwek imitasi said this on Juli 29, 2011 pada 3:44 pm |
ya begitulah..banyak yg dituntut dari biker harus ini-itu..tapi hak biker pake jalan yg mulus bebas lobang & macet jarang ditanggepin …. di bandung jalannya banyak yg growak Kang 😐
triclaksono said this on Juli 29, 2011 pada 3:53 pm |
keknya AHO adalah SIMBOL ke EGOISAN ATPM Mas Tri.. 👿
Hourex150L said this on Juli 29, 2011 pada 5:50 pm |
atpm cuman mengakomodir maunya pemerintah yg doyan “studi banding” ke LN..mbok yo’o studi banding nya ke daerah yg infrasutruktur jalannya growak..muacet..ga da BBM pertamax..dll.. tapi percumah sih.. wong pejabat2 kalo jalan selalu pake mobil mahal yg shocknya empuk & pake pengawal sing nggowo bedil.. kalo macet tinggal pake helikopter.. cuapee deeehhh ..walah kok jadi ngomel.com yoo ??..hihihi
triclaksono said this on Juli 30, 2011 pada 12:26 pm
hehehe,, Iyo yo Mas Tri..
Hourex150L said this on Juli 30, 2011 pada 1:07 pm
Waduhh….kalo gitu, buat para bebekers yang berniat beli bebek tanpa AHO, buruan beli sekarang. Kuatir jangan2 dalam waktu dekat ini bebek2 macem Supra X ama Abs. Revo nanti juga bakal dikasih AHO lagi. AHO, suatu sistem yang benar2 dipaksakan
DRL yes! AHO no!
Basho said this on Juli 29, 2011 pada 5:28 pm |
setuju Saya Bro.. 😀
Hourex150L said this on Juli 29, 2011 pada 6:00 pm |
tau gak bro jumlah penduduk jawa timur aja sama dengan jumlah penduduk orang yg tinggal di Indonesia bagian tengah sampai bagian timur jika digabungkan!bagaimana dengan presentasi pengendara motornya?anggap aja sama digeneralisasi!data 2006 waktu pertama kali dicoba terapkan AHO, kecelakaan motor menurun 30% dari hanya menyalakan motor pada waktu siang hari..makanya disounding dulu bro data2nya sebelum ngomongin masalah mubazir nyalain lampu siang hari!cuma seharga MALAS nyalain lampu ajakah nyawamu???sory bro threat-nya konyol…bebas berpendapat kan?!
banaspati said this on Juli 29, 2011 pada 11:19 pm |
hahahaha,, Sampeyan harus Bisa bedakan Dulu DRL dengan AHO Mas Bro.. 😀 😀
klo DRL jelas Saya setuju, tapi AHO Menurut Saya HOOOAAAXXXzzz..
*Tlong Baca dulu tulisan Saya sebeluM komen Mas,, Biar Nyambung komennya.. Xixixiixi.. 😀 😀
PISS..
Hourex150L said this on Juli 30, 2011 pada 8:42 am |
saya juga pernah ngalami Mas Bro….
udah biasa hidup dikota, pas mudik ke dusun masih ngidup’in lampu besar…
malah diarani karo tanggane “dompet’te ilang po mas, kox awan2 ngurepne lampu”
wah asem tenan iki……………….
Alifiansyah Wish Like Firs said this on Juli 30, 2011 pada 1:15 am |
lho bukanya di sangka Ketinggalan Konvoi turing Mas xiixixiiixi.. 😀
Hourex150L said this on Juli 30, 2011 pada 8:44 am |
setubuh, eh setuju mas bro,
orang buta juga tau kalo ada orang naek motor siang2,meski g pake lampu,
blom kalo masuk kampung,
bisa2 digorok dari belakang leher kita,
sbenernya yg salah laen ATPM mas bro, yang KENTHIR itu yg bkin peraturan,
ATPM mah ngikut regulasi,
sblm ada peraturan gila ini toh dr dulu g ada ATPM yg pake sistem AHO.
masaofumi said this on Juli 30, 2011 pada 8:52 am |
hahahaha,, MUUOOOSSOOOKKKs..xixixiixii 😀 😀
Hourex150L said this on Juli 30, 2011 pada 9:03 am |
karena…sebagian besar masyarakat yg pake sepeda motor masih belom ngerti safety..jadi ATPM terpaksa bikin semua motor pake sistem AHO…
balik lagi ke pengendara motornya, kalo sebagian besar udah taat peraturan dan berkendara dengan baik, saya yakin ngga perlu paksaan untuk bikin AHO….
toh ini buat melindungi si pengendara juga kok…kan rata2 motor sekarang 4 tak dan suaranya senyap…ane pikir, masih mending AHO daripada knalpot berisik…
nunoe said this on Juli 30, 2011 pada 12:46 pm |
ehm ehm,, waa kena juga nii sipaIJO.. Hehehe
PISS..
Hourex150L said this on Juli 30, 2011 pada 1:09 pm |
Intinya saya jg setuju mz motor tetap ada saklar. Cuma gara2 polisi nih diJkt makin sadis. Kelupaan duit melayang krn kena tilang. Tp memang kudu dipikir ulang buat biker luar jawa. Sing ono cuma musuh celeng yo mz xixixi
iwanbanaran said this on Juli 30, 2011 pada 6:29 pm |
yaa itu Mas Iwan,, Indonesia ini kan Bukan cuma Jakarta thoo yaa..
Xixiixi, lho binatang buas di hutan jg paling suka ama cahaya lampu lhoo Maz,, ngeri thoo.. 😀
Hourex150L said this on Juli 31, 2011 pada 6:38 am |
kalo gua suka yg g aho, kalo kluar kota baru deh saya nyalakan, biar sapety
pakdeguh said this on Juli 30, 2011 pada 6:53 pm |
Idem Bro..
Hourex150L said this on Juli 31, 2011 pada 7:13 am |
Ane setuju Mz.Mul. DRL gak masalah AHO no!!! 😀
AHO jelas2 mubazir, klo ad org setuju AHO Ane bertanya :buat ap manasin mesin,lewat hutan,ke sawah/kekebun,keliling kompleks dll lampu utama terus nyala (Yg klo dipikir gak ad manfaatnya) lha siang2 aj yg udah terang benderang lampu tetep nyala mubazir apalagi AHO . Padahal klo ad saklar kta bsa gunakan seperlunya, bohlam itu awet lho mas Ane aj pny motor yg udah 4tahun bohlamnya belum ganti (cz seperlunya aj Ane nyalakan) masa NJZ yg baru pernah Ane liat lampunya udah picek (mati satu). Dan apakah klo kta ditilang Polisi ATPM yg rugi/ yg harus nanggung utk bayar dendanya sehingga ATPM skr membekali motor barunya dgn AHO?Jawabannya pasti:Tidak Mungkin & gak bakal mau ngurusin( alias ‘Prek’). Dr pengamatan itulah Ane simpulkan bhwa ATPM cma cari untung yg bnyk dgn alasan peraturan UU.
Skips said this on Juli 30, 2011 pada 11:00 pm |
Sippps,, Cocok Karo Impen Saya Mas..
Hourex150L said this on Juli 31, 2011 pada 7:30 am |
sering2 check bulb + generator mas nek pecinta touring
azizyhoree said this on Juli 31, 2011 pada 1:07 am |
hehehe, Nambah Gawean + Nambah Ragat yo Mas..
Hourex150L said this on Juli 31, 2011 pada 7:31 am |
studi banding yg asal njiplak, di Eropa ada AHO kan krn motor jarang dan biar pengendara mobil/truk tau keberadaan roda 2.. harusny AHO dikasih *syarat & ket. berlaku
gogo said this on Agustus 4, 2011 pada 4:39 am |
Kalo pendapat ane gini Gan…
“Mendingan tiap motor di kasih lampu ‘kedua’ yaitu lampu kota {emang udah kaleee}, nah untuk kebijakan bisa direvisi lg untuk menyalakan minimal lampu kota disiang hari bukannya lampu utama, kalo ATPM tetep ngotot pake AHO ya boleh2 saja spti pendapat diatas tp jgn yg lampu utama yg harus “on” tp lampu kotanya dan juga masyarakat di beri pengarahan pengetahuan, misal: harus menyalakan lampu utama disaat bbrp kondisi spti; saat hujan, malam, asap banyak, kabut, dkk”
Nah, pasti ada yg tanya gini “Lho kan kalo lampu kota gk terang+gk keliatan Bro Oky?”.
Jawabannya ane gini “Gk keliatan??? Ya benar, memang gk keliatan kalo disaat kondisi siang cerahkan??? (balik tanya), nah kalo cuaca mendung atau lewat yg ada pohon2 lebat pasti keliatan tuh lampu kota soalnya intensitas cahaya matahari bakalan kurang”
Yah begitulah uneg2+pendapat saya. (n_n)v
OkyALFA96 said this on September 27, 2011 pada 1:29 am |
yupss.. SETUJAH BANGED Mas Bro..
Hourex150L said this on September 27, 2011 pada 6:43 am |
wuah bnr mzbro
sy mudik ke gunungkidul jogja
giliran jln siang bentar di ingetin mas lampu kadang di kode pke tgn klo lampu nyala
mosok bentar2 ak hrs brhnti trs blng “ra iso di patheni mas” ha repot to dadi ra tekan2, AHO ga sll bkn aman malah bkn repoot
kalo DRL ak jg se7 mz bro
tp aho nya ini yg over akting
paoel said this on Oktober 2, 2011 pada 5:58 am |
sip Mas,, aho => pembodohan konsumen, aho => pemborosan..
DRL => safety.. Yess
PISS..
Hourex150L said this on Oktober 2, 2011 pada 7:11 am |
Sumpeh… Ngakak krungu ceritone… lol
OkyEsAw said this on Mei 2, 2012 pada 11:32 pm |
[…] Mengenai pendapat Pribadi Saya tentang pemasangan sistem A H O pada kendaraan bermotor sudah pernah Saya tuliskan di sini ,, Intinya Saya ” O R A P E R C O Y O 100% kalo tujuan Pengaplikasian Sistem A H O tersebut […]
FENOMENA SYSTEM A H O | Hourex150l's Blog said this on November 2, 2011 pada 3:32 pm |
[…] https://hourex150l.wordpress.com/2011/07/29/1040/ […]
AHO… Smart or Idiot? « Abasosay's Weblog said this on November 23, 2011 pada 7:00 pm |
Betul.. betul.. betul..
adie xz said this on Februari 20, 2012 pada 12:40 am |
Bagi atpm tentu senang bs menekan cost ….walau cm saklar , tp kalau banyak kan duitnya gede …. Untung tambah gede !
Agus Marciano Riyanto said this on Desember 18, 2012 pada 11:58 am |
Katanya AHO berfungsi agar mata kita lebih waspada trhadap pengendara lain. Padahal pas tes buat sim jga ada tes mata. Trus apa gunanya??? Klo kita tau mata dah burem ya jangan naik motor. Meski gak ada pengendara lain tetep ajah nyungsep.
Kayanya aho tidak tepat sasaran.. Semoga UUnya cepat diamandemen.
sastro said this on Mei 30, 2013 pada 9:44 pm |